TUGAS PENDALAMAN MATERI
MODUL PEDAGOGIK POLA PBL KATEGORI 3
Nama Mahasiswa : ABDUL HENDI,S.Pd.I
Kelas
: PAI A K1 20241
Tugas :
Pedalaman Materi
Tema Project : Eksplorasi Penyebab Masalah melalui Review Realitas
Dosen Pengampuh : M.
Hasbi,M.Ag
Judul Modul :
Modul
Pedagogik Pola PBL Kategori 3
No |
Hasil eksplorasi penyebab masalah |
Akar Penyebab Masalah |
Analisis
Akar Penyebab Masalah |
1 |
Berdasarkan permasalahan tentang: Keterlibatan Guru dan Orang Tua
Terhadap Akhlak Terpuji Siswa di SD Negeri 6 Penukal melalui Pemahaman Materi
Hormat dan Patuh maka, dapat dipaparkan hasil eksplorasi penyebab masalah
sebagai berikut: |
Setelah dilakukan eksplorasi penyebab masalah, maka dapat ditentukan akar penyebab masalah
sebagai berikut: 1. Kurangnya bimbingan guru dan
orang tua terhadap perilaku anak. 2. Tidak Memperhatikan perkataan
dan nasehat guru. 3. Kurangnya Memberi Hasil pekerjaan dengan Pujian, atau
hadiah serta Tujuan Pembelajaran
5.Ekonomi yang tidak mendukung |
Setelah ditentukan akar penyebab masalah
yang sesuai dengan
kondisi satuan pendidikan, maka dapat ditentukan analisis akar penyebab masalah sebagai berikut: |
|
a. membimbing dan mengawasi
perilaku anak |
Kurangnya bimbingan guru dan orang
tua terhadap perilaku anak. |
Dari
eksplorasi tersebut maka analisis eksplorasi masalah tersebut yaitu Kurangnya
bimbingan guru dan orang tua terhadap perilaku anak. tersebut dapat di berikan : •
memberikan
penanaman nilai-nilai agama sejak dini •
membimbingnya menuju pendidikan yang tinggi sehingga
mempunyai tingkah laku baik •
mengawasi perilaku anak didik dan menegur mereka
apabila melakukan hal yang tidak baik dengan metode pembiasaan, nasihat,
keteladanan dan perhatian. sehingga dapat berjalan sesuai dengan apa yang di
harapkan |
|
b. Perilaku anak pada saat sekolah
dan luar sekolah |
Tidak Menuruti perkataan dan nasehat orang tua guru |
Akhlak tidak
akan tumbuh tanpa diajarkan dan dibiasakan Oleh sebab itu pendidikan agama,
selain sebagai ilmu secara bertahap juga harus diikuti secara terus menerus
baik ketika di sekolah maupun di luar sekolah . Jadi Perilaku
siswa itu harus di dasarkan •
Penguatan Perilaku
Melalui pemahaman materi Hormat dan Patuh. •
Memperjelas Tujuan Perilaku siswa agar mereka mengerti
bahwa Hormat dan Patuh Merupakan
bentuk tindakan yang tidak akan mencelakakan mereka. •
Ketekunan yang terus - menerus dalam Memberikan Nasehat
|
|
c. kemampuan guru dalam
memberikan penilaian belajar siswa |
Kurangnya
Memberi Hasil pekerjaan dengan Pujian, dan
Tujuan Pembelajaran |
untuk menumbuhkan motivasi belajar pada siswa, antara
lain yaitu sebagai berikut: a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya. banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai
angka/nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai
ulangan atau nilai-nilai raport angkanya baik-baik b. Hadiah, Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi
tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak
akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar
yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak
memiliki bakat menggambar. c.Kompetisi Saingan
atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar
siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak
dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat
baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.. d. Menumbuhkan
kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri,
adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan
berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi baik dengan menjaga
harga dirinya. e. Memberi
Ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. f. Mengetahui Hasil Dengan mengetahui
hasil pekerjaan, apalagi
kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
Semakin mengetahui bahwa grafik bahwa hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,
perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif
dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. h. Hasrat untuk belajar. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan,
ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala
sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. i. Minat Motivasi
muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan minat sehingga tepatlah
kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan
berjalan lancar kalau disertai dengan minat. j. Tujuan yang
diakui Rumusan
tujuan yang diakui dan akan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat
motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus
dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul
gairah untuk terus belajar. |
|
d. Lingkungan |
Lingkungan
yang mayoritas lebih mementingkan Ekonomi dibandingkan dengan Perilaku |
Membangun karakter
peserta didik merupakan
salah satu tujuan
pendidikan yang diwajibkan oleh
pemerintah. Pendidikan karakter diperlukan untuk mengembangkan karakter yang
baik. Menurut Ki Hajar
Dewantara dalam Kongres Taman Peserta didik tahun 1930, pendidikan karakter merupakan
gabungan dari dua kata, yaitu pendidikan dan karakter, yang secara umum
berarti usaha budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (kecerdasan)
dan jasmani anak. Lingkungan sekolah dan tempat
tinggal memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan akhlak anak. Keadaan
keluarga, teman sebaya, akses terhadap pendidikan, dan lingkungan fisik yang
aman adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi pembentukan akhlak anak.
Untuk membantu anak-anak menjadi pribadi yang baik, penting bagi orang tua
dan lingkungan sekitar untuk menciptakan lingkungan yang positif dan
mendukung perkembangan moral mereka sehingga Dengan demikian,
lingkungan sekolah dan
lingkungan tempat tinggal harus di
perhatikan. |
|
e. Ekonomi dan sosial |
Ekonomi
yang mendukung dan sosial yang baik |
Status sosial latar belakang
ekonomi keluarga atau orang tua yang diukur dengan tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, pemilikan kekayan atau fasilitas serta jenis pekerjaan namun Status sosial ekonomi orang
tua nampaknya tidak begitu berpengaruh
terhadap tingkah laku anak hanya saja sebagian anak merasa menjauh ketika
anak tersebut merasa di kucilkan oleh teman-temannya sehingga membuat anak merasa lain dengan
teman-temannya. |
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar