PENDALAMAN MATERI
NO | BUTIR REFLEKSI | RESPON/JAWABAN |
1 | Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB | A. Konsep Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang sebelum kurikulum merdeka. Kebijkan tentang K13 tertuang dalam regulasi Permendikbud No. 81A tahun 2013 yang diperbaharui dengan Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran. Kurikulum 2013 (K-13) yang diterapkan di Indonesia membawa sejumlah perubahan dan konsep pembelajaran yang berbeda dari kurikulum sebelumnya. Berikut adalah beberapa konsep pembelajaran utama dalam Kurikulum 2013 Pendekatan Saintifik: Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan saintifik atau ilmiah dalam proses belajar mengajar. Pendekatan ini melibatkan lima langkah utama yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa Keterampilan Abad 21: Kurikulum ini berfokus pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan abad 21, seperti kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran tidak hanya berorientasi pada penguasaan konten, tetapi juga pada pengembangan keterampilan ini Integrasi Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter menjadi bagian integral dari Kurikulum 2013. Nilai-nilai karakter seperti religiusitas, nasionalisme, integritas, kemandirian, dan gotong royong diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran dan kegiatan sekolah Tematik Terpadu: Khususnya di tingkat pendidikan dasar, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran ini mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam satu tema tertentu sehingga siswa dapat memahami hubungan antar konsep dari berbagai disiplin ilmu. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Kurikulum 2013 mendorong penggunaan pembelajaran berbasis proyek untuk memberi siswa kesempatan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi nyata. Metode ini membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis dan memahami relevansi belajar dalam kehidupan sehari-hari Penilaian Autentik: Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya didasarkan pada hasil ujian atau tes tertulis, tetapi juga mencakup penilaian proses dan hasil belajar yang lebih autentik. Penilaian dilakukan melalui observasi, proyek, portofolio, dan penilaian diri. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK): Kurikulum ini juga mengedepankan Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan-kegiatan di luar jam pelajaran yang melibatkan partisipasi aktif siswa dalam berbagai aktivitas yang mendukung pengembangan karakter. Menurut Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan, siswa diharapkan : Penilaian dalam Kurikulum 2013 (K13) di Indonesia dirancang untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa secara menyeluruh, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai perkembangan dan pencapaian belajar siswa. Berikut adalah rincian mengenai jenis-jenis penilaian yang digunakan dalam K13: Penilaian sikap Penilaian sikap mencakup dua aspek utama: sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap Spiritual: Mengukur pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti keimanan, ketaqwaan, dan rasa syukur. Sikap Sosial: Mengukur kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan orang lain, termasuk nilai-nilai seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, dan sopan santun. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Ini mencakup: Tes Tertulis: Berupa soal-soal objektif seperti pilihan ganda, isian singkat, atau esai yang menguji pemahaman konsep, fakta, dan prinsip. Tes Lisan: Melibatkan tanya jawab antara guru dan siswa untuk mengukur pemahaman dan kemampuan verbal siswa. Penilaian keterampilan Penilaian keterampilan bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam berbagai konteks. Ini mencakup: Praktik: Siswa diminta untuk melakukan tugas atau kegiatan tertentu yang memerlukan keterampilan praktis, seperti eksperimen sains, proyek seni, atau kegiatan olahraga. Proyek: Siswa bekerja secara individu atau kelompok untuk menyelesaikan proyek yang memerlukan penerapan berbagai keterampilan dan pengetahuan. Portofolio: Koleksi karya siswa yang menunjukkan perkembangan dan pencapaian mereka dalam berbagai aspek keterampilan. Penilaian Autentik Penilaian autentik bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam situasi nyata atau kontekstual. Ini mencakup Observasi: Guru mengamati dan mencatat perilaku, keterampilan, dan sikap siswa selama kegiatan belajar mengajar Jurnal: Siswa menulis refleksi pribadi tentang pengalaman belajar mereka, yang kemudian dievaluasi oleh guru Penilaian Diri dan Penilaian Antar Teman: Siswa menilai diri mereka sendiri atau teman sekelas mereka berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan kemampuan evaluatif. Implementasi penilaian dalam K13 Perencanaan Penilaian Guru merancang rencana penilaian yang mencakup berbagai jenis penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan diukur. Rencana ini harus mencakup jadwal penilaian, metode penilaian, dan kriteria penilaian yang jelas. Pelaksanaan Penilaian: Penilaian dilakukan secara berkala selama proses pembelajaran, baik melalui tes formatif (selama proses belajar) maupun tes sumatif (di akhir periode pembelajaran). Pengolahan dan Analisis Hasil Penilaian: Hasil penilaian dikumpulkan dan dianalisis untuk mendapatkan gambaran tentang pencapaian siswa. Ini termasuk analisis terhadap kekuatan dan kelemahan siswa dalam berbagai aspek kompetensi. Pelaporan Hasil Penilaian: Hasil penilaian disampaikan kepada siswa dan orang tua melalui rapor atau laporan perkembangan belajar. Laporan ini mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta saran untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Tindak Lanjut Penilaian: Berdasarkan hasil penilaian, guru merencanakan tindak lanjut untuk membantu siswa yang memerlukan bantuan tambahan atau pengayaan. Ini bisa berupa remedial teaching, bimbingan individu, atau kegiatan pengayaan untuk siswa yang sudah mencapai kompetensi. Dengan pendekatan penilaian yang komprehensif ini, K13 berusaha untuk memberikan gambaran yang menyeluruh tentang perkembangan dan pencapaian siswa, serta mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna. K13 menggunakan dua metode pembelajaran: pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran secara langsung memungkinkan peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan psikomotorik melalui penggunaan sumber belajar yang telah direncanakan sebelumnya dalam silabus dan RPP selama kegiatan proses pembelajaran Siswa mengembangkan nilai dan sikap mereka melalui kegiatan mengamati, menanyakan, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan menyampaikan hasil analisis mereka selama pembelajaran langsung. dengan KD dan KI KD KI-1 (Religius) KI-2 (Sosial). Pengembangan pengetahuan dan psikomotorik adalah hasil dari KD KI-3 (Pengetahuan) KD-4 (Keterampilan). B. Pengertian dan Hubungan SKL, KI- KD, indikator dan Tujuan pembelajaran Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah tolok ukur yang digunakan untuk menilai kemampuan dan pencapaian yang harus dimiliki oleh lulusan pada setiap jenjang pendidikan. SKL dirumuskan untuk memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, memasuki dunia kerja, dan berpartisipasi dalam masyarakat secara efektif. Menurut PP No. 32 Tahun 2013, kompetensi inti (KI) adalah tingkat kemampuan siswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk setiap tingkat kelas atau program yang menjadi dasar pengembangan kompetensi inti. KI mencakup sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan, dan KI harus digambarkan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karena SKL, KI, KD, dan indikator pembelajaran semuanya berhubungan satu sama lain dalam proses pembelajaran, mereka semuanya terkait satu sama lain. C. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013 Adapun prinsip yang diterapkan dalam kurikulum K13 adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik mencari tahu; 3. Pembelajaran berbasis proses untuk mendukung metodologi ilmiah; 4. Pembelajaran yang didasarkan pada kompetensi; 5. Pembelajaran yang terintegrasi; 6. Pembelajaran yang memiliki jawaban yang benar dalam berbagai dimensi; 7. Pembelajaran yang berfokus pada peningkatan keterampilan aplikatif; 8. Pembelajaran yang mengimbangi keterampilan fisik (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); 9. Pembelajaran yang menekankan perkembangan dan autonomi siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. Pembelajaran yang menggunakan nilai-nilai melalui contoh (ing ngarso sung tulodo), motivasi (ing madyo mangun karso), dan pengembangan kreativitas siswa (tut wuri handayani). 11. instruksi yang diberikan baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat 12. Pembelajaran menerapkan prinsip siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja ada kelas 13. Pembelajaran yang memanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efsiensi dan efektivitas pembelajaran; dan Kurikulum 2013 dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks yang membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan kuat, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa prinsip yang disebutkan di atas. D. Langkah-langkah Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Dalam standar proses, langkah pembelajaran K13 ada 3 yaitu, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. 1. Perencanaan Pembelajaran Ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan berkaitan dengan perencanaan pembelajaran a. Silabus adalahpenyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu rencana kegiatan pembelajaran dirancang untuk dirancang untuk membantu peserta didik mencapai Kompetensi Dasar (KD). 2. Pelaksanaan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan Yang perlu dilakukan guru dalam kegiatan pendahuluan 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik. 2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari. 3. Mengantarkan siswa suatu permasalahan serta tugas yang akan dilakukan. 4. Menyampaikan garis besar materi dan penjelasan kegiatan yang akan dilakukan. 3. Kegiatan Inti a. Mengamati b. Menanyakan c. Mengumpulkan Informasi d. Mengasosiasikan Informasi e. Mengkomunikasikan Hasil 4. Kegiatan Penutup a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran. b. Guru memberikan penilaian berupa post test c. Memberikan umpan balik terhadap pembelajaran. d. Memberikan rencana tindak lanjut berupa remidi, pengayaan atau tugas. e. Menyampaikan perencanaan pembelajaran berikutnya. |
2 | Daftar Materi yang sulit d pahami dalam Kb | Cara menentukan penilaian spiritual dan sosial siswa |
3 | Daftar materi yang mengalami miskonsepsi | Dalam K13, pembelajaran tematik adalah satu tema yang berhubungan dengan materi pelajaran lainnya. Namun, buka tema hanya menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu buku, yang disebut buku Tema. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar