Guru Profesional
My Name Is Abdul Hendi

Selasa, 13 Agustus 2024

Resume Modul KB 3 Evalusi Pembelajaran

 

  • PENDALAMAN MATERI 
  •                                                                        (Lembar Kerja Resume Modul)


    Nama ABDUL HENDI, S.Pd.I
    Kelas  A K1 20241
    Modul Evaluasi Pembelajaran 
    Tugas  Resume Modul
    Dosen Pengampuh          : Dr. Hartatiana,M.Pd.

NO

BUTIR REFLEKSI

RESPON/JAWABAN

1

Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB

A.     Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar

1.      Pembuatan Tabel Spesifikasi

Dalam menyusun tabel spesifikasi ada beberapa langkah yang dilakukan yaitu: 1. menentukan pokok bahasan/materi pada prosentase pada masing-masing materi. 2. Menetapkan jumlah soal yang akan disusun. 3. Menetapkan aspek tingkah laku. Contoh spesifikasi penyusunan soal kognitif.

 

Aspek TL

 

C1

C2

C3

C4

C5

C6

Total

 

KD

10%

15%

20%

30%

15%

10%

 

KD. 1

(10%)

1

1

1

1

1

0

5

KD. 2

(15%)

1

1

2

2

1

1

8

KD. 3

(20%)

1

2

2

3

1

1

10

KD. 4

(25%)

1

2

2

4

1

2

12

KD. 5

(30%)

2

2

3

4

2

2

15

Total

6

8

10

14

7

5

50

 

Prosentase level kognitif ditetapkan berdasarkan usia, prosentase untuk materi pelajaran tergantung pada banyak sedikitnya materi.

2.      Merumuskan Indikator

Guru merumuskan indikator berdasarkan KD masing-masing materi pelajaran dan perlu memperhatikan unsur behaviornya agar kata kerja operasional sesuai dengan level kognitifnya, sehingga dapat merumuskan soal untuk tes objektif maupun essay secara valid.

3.      Merumuskan soal

Mengacu indikator yang sudah ditentukan, guru kemudian merumuskan soal untuk mengukur kemampuan keberhasilan siswa dari segi kognitif, baik dalam tes objektif maupun essay.

4.      Melakukan uji coba soal

5.      Melakukan analisis butir soal

6.      Memperbaiki soal

7.      Melakukan tes

8.      Menafsirkan tes

 

B.     Analisis Hasil Tes Belajar

Menurut Suharsimi Arikunto, ada 4 cara melakukan penilaian terhadap tes yang kita buat sendiri, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya :

Ø  Apakah banyaknya soal untuk setiap pokok bahasan atau tema sudah seimbang atau belum? Pertanyaan ini penting karena berkaitan dengan keterwakilan materi pelajaran;

Ø  Apakah soal yang diberikan sudah sesuai belum dengan materi yang sudah disampaikan di kelas? Pertanyaan ini penting karena berkaitan dengan validitas content;

Ø  Apakah soal yang kita susun dapat menimbulkan kebingungan atau salah tafsir tidak bagi siswa? Pertanyaan ini penting karena berkaitan dengan kualitas soal;

Ø  Apakah soal itu dapat dikerjakan oleh sebagian besar siswa atau tidak? Pertanyaan ini penting karena berkaitan dengan tingkat kesukaran soal.

Analisis Tingkat Kesukaran

Ø  Tingkat kesukaran soal adalah analisis tentang sejauhmana soal itu dijawab benar atau dijawab salah oleh peserta tes (testee), sehingga dapat diketahui mana soal yang termasuk dalam kategori mudah, sedang, atau sulit.


Soal bentuk Objektif

Soal yang bagus adalah soal tidak terlalu mudah juga tidak terlalu sulit, yaitu antara 0,30 sampai 0,70. Rumus yang digunakan adalah

P = R/T

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran Butir Soal

R = Jumlah Testee yang Menjawab Benar

T = Jumlah seluruh Testee


Soal bentuk Essay

Tingkat kesukaran soal dapat diperoleh melalui perhitungan dengan rumus:

TK = Mean/Skor Maksimum

TK = Tingkat kesukaran soal uraian

Mean = Rata-rata skor testee

Skor Maksimum = Skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran


Analisis Daya Pembeda Soal

Ø  Artinya sebuah soal dikatakan baik apabila soal tersebut dijawab benar oleh siswa yang nilainya tinggi (pintar) dan dijawab 78 salah oleh siswa yang nilainya rendah (bodoh). Sebaliknya soal dikatakan buruk apabila soal tersebut dijawab benar oleh siswa yang nilainya rendah dan dijawab salah oleh siswa yang nilainya tinggi.


Analisis Validitas Tes

Ø  Validitas tes hasil belajar berarti tingkat keshahihah suatu tes. Tes hasil belajar dikatakan valid apabila alat evaluasi /soalsoal membangun tes tersebut mampu mengukur kemampuan siswa sesuai dengan apa ingin kita ukur.


Analisis Reliabilitas Tes

Ø  Secara bahasa, reliabilitas berasal dari kata reliabel yang berarti andal atau terpercaya, sedangkan dari segi istilah reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil tes yang diukur dari tingkat konsistensi hasil tes meskipun dilakukan berkali-kali pada kelompok siswa yang sama.


Cara Mencari Reliabilitas Tes

Ø  Tes ulang/retest

Ø  Tes parallel/equivalent

Ø  Tes belah dua/split half


C.      Pengolahan Nilai Hasil Belajar

Untuk aspek kognitif, tes dibedakan antara tes objektif dengan tes subjektif (essay). Tes objektif Dalam proses skoring untuk tes objektif, ada beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan sebelum skor diberikan, yaitu:

Ø  Membuat kunci jawaban, sehingga dapat diketahui proporsi jawaban benar pada masing-masing option dan letak jawaban benar pada masing-masing item (hindarkan kunci jawaban yang mengikuti pola tertentu yang mudah ditebak);

Ø  Membuat lembar kunci jawaban, sehingga dapat mempermudah dalam proses pemeriksaan jawaban;

Ø  Membuat pedoman penilaian yang menjelaskan skor seharusnya pada masing-masing item, sehingga dapat mempermudah dalam proses pemberian skor.

Tes Subjektif (Essay)

Ø  Essay adalah bentuk tes yang meminta siswa untuk menjawab lebih dari tiga kata yang tingkat kesulitannya disesuaikan dengan tingkatan kognitif yang digunakan, sehingga dalam tes essay masing-masing item soal diberikan bobot lebih dari satu dan bergradasi sesuai dengan tingkatan kognitif yang digunakan (tingkat kesulitannya).

Pengolahan Hasil Penilaian Unjuk Kerja/Praktek Berdasarkan hasil penilaian unjuk kerja siswa diperoleh data atau skor menunjukan kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi yang menunutut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktek sholat, praktek membaca al-Qur’an, praktek berwudhu, dan lain-lain. Rumus yang digunakan adalah:

Nilai =

Skor Sesungguhnya    x 100

Skor Maksimum Ideal


D.     Program Remedial

Ø  Bagi peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka diberikan tindak lanjut untuknya program remedial. Program remedial adalah program tindak lanjut dari kegiatan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didik yang menunjukkan kegagalan mencapai KKM dalam bentuk pemberian tindakan pembelajaran perbaikan, karena diasumsikan mengalami kesulitan belajar. Dalam pembelajaran remedial harus digunakan metode yang bervariasi sesuai dengan kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, selain itu media yang digunakan agar dapat dipersiapkan dengan baik agar peserta menjadi lebih mudah memahami dari KD yang dianggap sulit dipahami.


PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL

Dalam melaksanakan program pembelajaran remedial, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :

Ø  Program remedial dapat dilaksanakan melalui bimbingan secara perorangan, bila kesulitan yang dihadapi beberapa peserta didik berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik;

Ø  Pemberian bimbingan dapat dilaksanakan secara kelompok, bila terdapat beberapa peserta didik mengalami kesulitan yang sama;

Ø  Jika kesulitan belajar dihadapi oleh sebagian besar siswa, maka program remedial dilakukan dengan melakukan pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda sesuai dengan gaya belajar peserta didik;

Ø  Pemberian bimbingan dapat dilakukan melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya, baik secara individu maupun kelompok;

Ø  Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum semester berakhir atau batas akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor;

Ø  Pelaksanaan pembelajaran remedial dilakukan di luar jam pelajaran, yaitu sebelum pembelajaran pertama dimulai, setelah pembelajaran selesai, atau pada selang waktu tertentu yang tidak mengganggu kegiatan pembelajaran peserta didik yang lain disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing;

Ø  Pembelajaran remedial dapat juga dilakukan dengan jalan mengambil beberapa peserta didik yang membutuhkan remedial, dari kelas reguler ke kelas remedial.

Ø  setelah melakukan pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM,  pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.

Ø  Pemberian nilai KD kepada peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial yang dimasukkan sebagai hasil penilaian harian adalah nilai yang sesuai capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti remedial pembelajaran.

Ø  Dari tiga cara pelaksanaan pembelajaran remedial, yaitu pembelajaran di luar jam pembelajaran, pengambilan peserta didik tertentu, dan penggunaan tim pengajar. Maka cara yang banyak digunakan adalah dengan pembelajaran di luar jam pelajaran dan pengambilan peserta didik tertentu.


LANGKAH-LANGKAH PROGRAM REMEDIAL

Adapun langkah-langkah program remedial adalah sebagai berikut :

Ø  Menganalisis kebutuhan, yaitu mengidentifikasi kesulitan atau permasalahan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik, berdasarkan analisis terhadap Penilaian Harian (PH) dan Penilaian Tengah Semester (PTS). Permasalahan pembelajaran, antara lain keunikan peserta didik, materi ajar, dan strategi belajar;

Ø  Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran, yaitu memperbaiki rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan peserta didik yaitu merancang pembelajaran yang meliputi merancang rencana pembelajaran dan merancang kegiatan pembelajaran;

Ø  Melaksanakan program remedial;

Ø  Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta didik;

Ø  Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program remedial sebagai nilai akhir capaian KD muatan pelajaran;

PROGRAM PENGAYAAN

Ø  Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Mereka adalah peserta didik yang lebih cepat dari pada teman-teman sekelasnya dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan kepadanya atau dapat dikatakan mereka adalah peserta didik yang dapat cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan treatment atau perlakuan tambahan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.

Ø  Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan satu kali, tidak berulang kali. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian. Jadi dalam hal ini berbeda perlakuannya dengan remedial.

 

2

Daftar materi pada KB yang sulit dipahami

-         -          Jika pembelajaran remedial gagal membantu peserta didik mencapai KKM hingga akhir semester, pembelajaran remedial akan dihentikan selama 104 hari.

 

-          - Peserta didik memiliki tingkat kesulitan belajar tinggi, sedang, dan rendah.

 

-          - Kompetensi siswa dalam aspek afektif atau sikap (KI-1 dan KI-2) dinilai melalui alat evaluasi non-tes, termasuk observasi, angket (self-evaluation dan penilaian antar siswa), dan jurnal. Kompetensi psikomotorik (KI-4) juga dinilai melalui alat evaluasi non-tes.

 

- Dalam pelaksanaannya, guru menggunakan metode uji coba satu kali dua kali uji pada kelompok siswa yang sama pada waktu yang berbeda.

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

-        Implementasi Program Remedial Gagal

-          Salah satu miskonsepsi dalam pembelajaran adalah penggunaan program remedial yang tidak berjalan dengan baik. Ini karena materi yang padat dan pembagian waktu yang tidak efektif. Kadang-kadang, program remedial hanya melibatkan tugas mandiri yang diberikan kepada siswa dan tidak ada umpan balik yang diberikan kepada mereka tentang bagaimana mereka melakukannya.

- Program Pengayaan Belum Dilaksanakan

Pembelajaran juga mengalami miskonsepsi tentang penerapan program pengayaan. Karena kurikulum yang padat yang dibebankan pada setiap tingkatan kelas, pengayaan seringkali tidak dilaksanakan, yang tidak jauh berbeda dengan program remedial. Oleh karena itu, setelah pelajaran atau satu bab selesai, guru seolah-olah disibukkan oleh waktu untuk segera melanjutkan pelajaran berikutnya.

Tidak ada komentar:

Dompet Hp Di sini Murah

https://s.shopee.co.id/3AvxnzJjGN