Guru Profesional
My Name Is Abdul Hendi

Minggu, 25 Agustus 2024

Sejarah Desa Betung Menurut Dokumentasi/Pendapat

 

 

Desa Betung atau lebih populer Desa Betung Abab, saat ini sudah terbagi menjadi 4 desa yakni Desa Betung (induk), Desa Betung Barat, Desa Betung Selatan dan Desa Persiapan Betung Utara. Desa Betung saat ini berada diwilayah Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan.

Nama Desa Betung itu banyak di Provinsi Sumatera Selatan, namun untuk desa Betung yang satu ini diluar lebih terkenal dengan nama ” Betung Abab ” karena pada zaman marga, Desa Betung merupakan Ibu kota Marga Abab.

Sedangkan Puyang Serampuh, kalau kita berkunjung ke Desa Betung Abab, maka kita bisa mendatangi makamnya, yang selalu ramai dikunjungi warga untuk berziarah.

Tulisan ini hanya sekedar untuk berbagi cerita dari mulut ke mulut terutama untuk masyarakat dan generasi muda yang berasal dari desa ini. Karena bila cerita ini terus dilestarikan, maka kita tidak akan kehilangan sejarah, yang nantinya dapat kita ceritakan turun temurun.

Kata Betung berasal dari nama jenis bambu atau Betung berarti Bambu.

Cerita ini dimulai dari sini, konon wilayah ini sudah ada pada zaman kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sumatera Selatan. Yang mana pada zaman perang ” Pamalayu ” atau zaman perang kerajaan Majapahit menyerang kerajaan Sriwijaya, orang yang pertama kali tinggal desa ini adalah Leluhur ” Raden Sirah Ampuh Makhdum Sakti ” atau masyarakat diwilayah ini menyebutnya Puyang ” Serampuh ”

Dari cerita, Leluhur Puyang Serampuh ini berasal dari kerajaan Majapahit yang berada di Jawa Timur yang memiliki saudara yang bernama Puyang Raden Serampuh Gilung Sakti yang kawin dengan Puyang Kartayu Sungai Keruh (Muba).

Alkisah, Dua saudara ini, Puyang Raden Sirah Ampuh Makhdum Sakti ” atau Puyang Serampuh dan Raden Serampuh Gilung Sakti inilah yang melepaskan rumpun aur / bambu berduri dikepala seekor Raja Buaya dengan perjanjian tidak boleh saling ganggu anak cucu kedua pihak.

Leluhur Puyang Serampuh ini kehidupannya tidak menetap. Ada cerita kalau Puyang Serampuh ini pernah tinggal di Desa Tanjung Lengkayap Ogan Komering Ilir (OKI), pernah juga bermukim di Desa Tanjung Sejarau Ogan Ilir (OI).

Sebelum tinggal di Desa Betung Abab, Puyang Serampuh perna juga tinggal di Desa Babat Punjung / Toman Bengkulu Selatan dan Rimba Jambi.

Konon Puyang Serampuh ini memiliki dua istri yang berasal dari tanah Jawa, namun nama kedua istri Puyang Serampuh tersebut tidak diketahui oleh sejarahwan.

Puyang Serampuh memiliki 5 anak yang terdiri dari 4 anak laki laki dan 1 anak prempuan, yakni Raden Siak Ali Lindir, Raden Siak Ali Rendulloh, Raden Ronggang, Raden Celup dan Puteri Darah Putih.

Dua anak Puyang Serampuh, Raden Siak Ali Lindir dan Puteri Darah Putih lebih dahulu meninggal sebelum sempat berumah tangga. Puteri Darah Putih ini termashur pada zaman itu karena rupanya yang sangat cantik dan jelita, dia juga bangsawan. Sayangnya Puteri Darah meninggal disaat masih lajang. Sedangkan ketiga anak Puyang Serampuh yang lain oleh Puyang Serampuh masing masing diberi tugas yaitu Raden Siak Ali Rendulloh mengurus adat istiadat , Raden Ronggang mengurus tata pemerintahan, dan Raden Celup memiliki keahlian tukang pandai kayu dan logam (besi).

Kembali lagi ke cerita asal usul nama desa Betung. Pada zaman itu Puyang Serampuh adalah Leluhur yang sangat dihormati. Sebagai seorang Tokoh. Puyang Serampuh inilah yang membuat nama Desa Betung, dengan mengambil nama yang berasal dari nama ” Bambu Betung ” yaitu jenis pohon bambu yang tingginya berkisar 30 meter dan memiliki diameter sekitar 20 cm. Karena pada zaman itu wilayah desa ini banyak dikelilingi oleh tanaman bambu betung yang dijadikan sebagai Benteng pertahanan yang melindungi desa waktu itu. 

Sedangkan wilayah Desa Betung yang pertama kali ditempati atau dusun tua berlokasi di Tumang Paye yaitu sebuah wilayah dusun atau kampung yang saat ini berada di Desa Persiapan Betung Utara. Dikampung Tumbang Paye inilah pertama kali didirikan Masjid yang saat ini bernama Masjid Al-Muttaqin.

Dikampung ini juga dulu dibangun balai dusun, yang mana waktu itu bangunan rumah warga masing masing menghadap kearah Masjid Almuttaqin dan balai dusun.

Sedangkan para pendatang yang awalnya berkunjung untuk berdagang banyak menetap dan mendirikan pemukiman yang berlokasi di Dusun (tumbang) yang dinamakan Tumbang Dagang, yang saat ini berada diwilayah Desa Betung (Induk). Adapun para pendatang pada waktu berasal dari berbagai tempat seperti Raden Amak dan Raden Mamat pendatang dari Palembang.

Para pedagang waktu itu menggunakan transportasi air dari yaitu Sungai Batang Hari Abab yaitu anak sungai yang tembus ke Sungai Musi dan Sungai Lematang.

Para pedagang kebanyakan datang dari Kayu Agung, yang bisa langsung menyandarkan perahu dagangnya di dermaga Sungai Batang Hari Abab yang namanya tepian dagang yang ada di Tumbang Dagang.

Konon juga Puyang Serampuh yang berada di Desa Betung Abab masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Puyang Gunung Kembang Lahat atau Puyang Naga Rantai, Puyang dibawah pohon Manggus, Puyang Tidak beratap, Puyang Mutung Lahat dan Puyang Lubuk Pauh Musi.

Sumber : cerita dari mulut ke mulut, Ali Muhammad Junit (Alm) dan Raden Jamal Nusi. 

https://lahataktual.com/pali-sedikit-kisah-puyang-serampuh-dan-asal-nama-desa-betung-abab/#google_vignette

 @saya bukan wartawan

Tidak ada komentar:

Dompet Hp Di sini Murah

https://s.shopee.co.id/3AvxnzJjGN