Guru Profesional
My Name Is Abdul Hendi

Selasa, 13 Agustus 2024

PBL/PJBL Teori Belajar dan Pembelajaran

 

PROBLEM BASED LEARNING

 

Nama                                        : ABDUL HENDI, S.Pd.I

Kelas                                        : A K1 20241

Modul                                      : TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Tugas                                       : PROBLEM BASED LEARNING

Dosen Pengampuh                 : Prof. Dr. Abdurrahmansyah,MA.

Judul masalah                                          : MENINGKATAN PEMAHAMAN SERTA MENCEGAH SISWA KELAS 6 SD NEGERI 6 PENUKAL TERHADAP TINDAKAN BULYING MELALUI AL-QURAN (Q.S. ALHUJURAT :13)

 

No

Jenis Tugas

Diskripsi

1

PBL

Memahami Pesan Pokok Q.S Al-Hujurat Ayat 49;13

1.

Masalah apa yang ada dalam lingkungan sekolah dan apa ciri-cirinya

Allah SWT Berfirman dalam Q.S Al-Hujurat Ayat 49;13

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَـٰكُم مِّن ذَكَرٍۢ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَـٰكُمْ شُعُوبًۭا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۭ ١٣

Artinya :  "Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.  Sesungguhnya orang mulia adalah orang yang paling bertaqwa diantara semua. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.".

             Dalam ayat tersebut secara jelas dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan manusia dari berbagai bangsa dan suku. Ini adalah hukum alam yang telah ditetapkan oleh Tuhan, dan manusia tidak dapat mengubahnya.serta   Seruan kepada seluruh manusia: Ayat ini dimulai dengan seruan "يا أيها الناس" (Wahai manusia) yang menunjukkan bahwa pesan ini ditujukan untuk seluruh umat manusia tanpa memandang agama, ras, atau etnisitas. Ini adalah panggilan universal yang menekankan kesatuan dan kesetaraan manusia. Penciptaan dari seorang laki-laki dan perempuan: Allah mengingatkan bahwa semua manusia berasal dari satu pasangan, Adam dan Hawa. Ini menunjukkan bahwa pada dasarnya semua manusia adalah saudara, terlepas dari perbedaan eksternal yang ada. Keberagaman suku dan bangsa: Allah menciptakan manusia dalam berbagai bangsa dan suku bukan untuk saling merendahkan, tetapi agar mereka saling mengenal dan belajar satu sama lain. Keberagaman ini adalah tanda kekuasaan Allah dan bertujuan untuk memperkaya kehidupan manusia melalui interaksi sosial yang positif.Kemuliaan di sisi Allah: Allah menegaskan bahwa kemuliaan seseorang tidak diukur dari kekayaan, keturunan, atau status sosial, melainkan dari ketakwaannya (التقوى). Takwa adalah sikap hati-hati dan rasa takut kepada Allah yang diwujudkan dalam ketaatan dan ibadah.

Kesadaran ini penting untuk menumbuhkan rasa rendah hati dan saling menghormati.    Allah SWT mengetahui segala sesuatu tentang manusia, termasuk batin, keadaan, dan seluruh urusan mereka. Singkatnya, ayat ini mengajak manusia untuk saling menghormati, menjalin persaudaraan, dan membangun tatanan masyarakat yang harmonis. Kesadaran bahwa semua manusia diciptakan sama dan bersaudara menjadi landasan penting untuk mewujudkan hal tersebut.   Sejatinya, banyak sekali hadits sahih yang menjelaskan tentang konsep kesetaraan manusia dalam Islam.  Nabi Muhammad sendiri dalam berbagai kesempatan menyampaikan pesan ini. Hal ini sejalan dengan tauhid, keyakinan terhadap keesaan Allah SWT. Jika kita semua ciptaan Allah, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk merasa lebih tinggi dari yang lainnya.

      Di SD Negeri 6 Penukal pada setiap hari pasti ada tindakan Bullying baik itu Menyebarkan gosip atau rumor yang tidak benar, Melempar lelucon jahat yang melakukan Mengajak orang lain untuk mengucilkan seseorang, Memberikan ekspresi atau gestur tubuh yang mengancam atau menghina serta Meniru dengan tujuan untuk menghina atau meremehkan orang tersebut.

sehingga siswa yang mengalami pelecehan merasa dan beranggapan berbeda dari siswa lain . Dari pemaparan diskrpisi diatas maka penulis melakukan identifkasi masalah pada SD Negeri 6 Penukal yakni :

1. Pemahaman siswa terhadap QS. Al-Hujurat : 13 di SD Negeri 6 Penukal dalam melakukan tindakan Bullying di sekolah

2. Mencegah Tindakan Bullying melalui Penjelasan QS. Al-Hujurat : 13 di SD Negeri 6 Penukal

3. Memberikan penjelasan dampak serta pencegahan tindakan Bulying Di SD Negeri 6 Penukal

2

Mengapa di anggap masalah

           Bullying, tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan di antara sesama pelajar, telah menjadi perhatian serius dalam dunia pendidikan. Kasus-kasus bullying yang terjadi di berbagai tempat. Ketidakmampuan untuk merasakan belas kasihan dan empati terhadap sesama adalah salah satu ciri yang paling mencolok dalam perilaku pelaku bullying.  Kasus-kasus tersebut menunjukkan bagaimana kejam dan kejamnya. Ini menunjukkan bahwa orang yang melakukan pelecehan telah kehilangan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan dasar seperti hormat-menghormati dan bantuan satu sama lain. Namun, pertanyaan yang lebih mendalam adalah bagaimana kondisi ini bisa terjadi dan apa yang mendorong pelaku pelecehan untuk bertindak begitu brutal.

         Perilaku bullying adalah permasalahan perilaku serta kedisiplinan yang muncul pada siswa di sekolah saat ini. Tindakan bully, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat dianggap sebagai bentuk perilaku agresif yang terjadi ketika ada ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku bully dan korban. Terdapat faktor yang memicu terjadinya perilaku bullying di lingkungan sekolah melibatkan aspek individual, keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah, media, dan faktor internal diri (Abidin & Atif, 2012). Perilaku bullying dapat berlangsung dalam tingkatan yang bervariasi, mulai dari tingkat ringan hingga berat. Kasus bullying yang awalnya dianggap ringan dapat menjadi serius, terutama jika pelaku merasakan luka hati yang mendalam dan menahan perasaan dendam, bahkan dapat berujung pada kejadian tragis seperti kematian (Ulfah et al., 2017).

        Sejumlah langkah preventif perlu dilakukan melalui perlindungan hukum dengan tujuan untuk mencegah tindakan bullying. Contohnya, dibentuknya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 82 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Tindak Kekerasan di Sekolah, yang bertujuan memberikan perlindungan kepada siswa dari tindakan kekerasan yang disebabkan oleh perilaku bullying di lingkungan sekolah. Beberapa ketentuan yang dijelaskan dalam Permendikbud ini dapat ditemukan dalam Pasal 8 Bab IV. Menurut regulasi ini, satuan pendidikan memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan kekerasan. Tindakan tersebut mencakup pembentukan lingkungan yang bebas dari kekerasan, pelaporan dugaan kekerasan kepada orang tua/wali, penerapan Prosedur Operasi Standar (POS) terkait kekerasan, kerjasama dengan lembaga psikologi, organisasi keagamaan, dan ahli pendidikan untuk mencegah kekerasan, serta pembentukan tim pencegahan tindak kekerasan yang melibatkan kepala sekolah, perwakilan guru, perwakilan siswa, dan perwakilan orang tua/wali. Selain itu, diwajibkan pemasangan papan layanan pengaduan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan (Sabiila,2021).

3

Mengapa siswa Perlu  Menyelesaikan masalah?

 

 Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Bullying adalah perbuatan tidak baik yang dilakukan oleh seseorang atau lebih kepada orang lainnya. Perbuatan tidak baik yang dimaksud bisa berupa hal-hal yang menyakiti secara fisik dan Pernyataan terhadap sesuatu.

            Bullying memberikan dampak negatif terhadap pelaku dan korban. Dampak terbesar dialami oleh korban bullying (Soedjatmiko, 2013). Dampak yang dialami oleh korban bullying adalah mengalami berbagai macam gangguan yang meliputi kesejahteraan psikologis yang rendah (low psychological well-being) dimana korban akan merasa tidak nyaman, takut, rendah diri, serta tidak berharga, penyesuaian sosial yang buruk di mana korban merasa takut ke sekolah bahkan tidak mau sekolah dan menarik diri dari pergaulan (Akbar, 2013). Bullying merupakan tindakan intimidasi bagi anak. Intimidasi secara fisik ataupun verbal dapat menimbulkan depresi. Depresi pada anak-anak dan remaja diasosiasikan dengan meningkatnya perilaku bunuh diri (Firmiana, 2013)

Ada berberapa cara yang menurut penulis dapat mencegah tindakan bullying

1.      Memberikan pemahaman terkait dengan QS. Al-Hujurat : 13 bahwa tindakan bullying adalah tindakan yang dapat menghancurkan diri pribadi serta menjelaskan bahwa manusia dihadapan Allah SWT adalah sama karena yang membedakan hanyalah Taqwa.

2.      Memperkuat Implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila :  Penyebab perilaku kejam yang ditunjukkan oleh pelaku bullying sangat beragam dan kompleks. Pengaruh lingkungan mereka adalah komponen penting. Jika lingkungan sekolah tidak menanamkan nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan peduli terhadap sesama, kemungkinan bullying akan meningkat. Pelaku bullying seringkali bertindak karena tekanan sosial, kebutuhan untuk menonjol di antara teman-teman, dan keinginan untuk merasa kuat dan berkuasa.

3.      Memasang CCTV di Areal Sekolah :  Memasang kamera CCTV di institusi pendidikan adalah tindakan yang bijak untuk menjaga keamanan dan mencegah bullying. CCTV adalah salah satu cara yang efektif untuk memantau area sekolah secara terus menerus. Keberadaan CCTV memungkinkan sekolah untuk melihat apa yang terjadi di sekitar sekolah secara real-time.

4.      Deteksi Tindakan Bullying Sejak Dini :  Sebagai seorang guru, kita harus sensitif terhadap situasi yang dihadapi siswa kita. Siswa tidak boleh mengalami hal-hal yang tidak nyaman atau membahayakan secara terus menerus. Pelecehan seperti memanggil siswa dengan nama ayahnya, menghina fisik, merampas barang, atau menyakiti fisik harus dihentikan segera. Bercanda sekalipun, itu tidak dapat diterima.

5.      Memberikan Informasi Terkait Bullying: Skandal yang terjadi di sekolah menjadi topik hangat di media sosial dan media lainnya. Ketidaktahuan tentang bullying seringkali menjadi penyebab kejadian bullying ini. Sekolah harus memberi tahu semua orang tentang hal ini, termasuk guru, siswa, karyawan, sekuriti, dan tenaga kebersihan. Akan lebih mudah untuk mencegah bullying di sekolah jika semua orang tahu apa itu bullying, apa yang terjadi pada korbannya, dan bagaimana menghindarinya. Poster anti pelecehan, pesan anti pelecehan di kelas, atau amanat guru atau kepala sekolah saat upacara bendera adalah beberapa contoh sosialisasi.

6.      Memberikan Dukungan Pada Korban

7.      Korban bullying harus didukung sebagai solusi bullying. Tunjukkan bahwa guru dan teman-temannya peduli akan dapat membantu korban pelecehan merasa aman kembali karena korban pelecehan sering mengalami ketakutan dan kecemasan saat berada di lingkungan di mana mereka dilecehkan. Untuk membantu korban bullying hidup kembali normal, jangan lupa untuk bekerja sama dengan orang tua mereka.

8.      Membuat Peraturan yang Tegas tentang Bullying   Selain itu, sikap atau tindakan bullying harus dihentikan dengan menghukum mereka. Pelaku juga harus diobati untuk mencegah ulang. Selain itu, sekolah dan pendidik harus menetapkan peraturan yang ketat mengenai pelecehan. Peraturan ini berbeda dari peraturan sekolah ke peraturan kelas. Jadi, semua orang tahu apa yang terjadi ketika pembullyan terjadi. Dengan demikian, orang-orang yang melakukan pelecehan akan jera dan tidak akan melakukannya lagi.

9.      Memberikan Teladan atau Contoh yang Baik :  Anak-anak sering menjadi korban pelecehan sosial. Guru Pintar harus sangat berhati-hati dalam bertindak dan berbicara sebagai guru.. Siswa-siswanya pasti akan mengikuti contoh ini.

10.  Mengajarkan Siswa untuk melawan bullying :  Berani melaporkan pelecehan atau perundungan kepada gurunya adalah salah satu cara untuk menanganinya. Ini tidak berarti Anda harus bertindak dengan cara yang sama atau dengan orang yang melakukannya. Ini akan memungkinkan guru dan lembaga pendidikan lainnya untuk segera menghentikan pelecehan..

11.  Membantu Menghentikan perilaku buruknya :  Bullying adalah contoh perilaku buruk. Guru wajib membantu orang yang melakukan bullying untuk menghentikan perilaku buruknya, jika tidak mengucilkan mereka. Pelaku dan korban juga membutuhkan perawatan untuk mencegah mereka melakukan pembullyan lagi. Mereka harus dididik untuk menunjukkan empati dan empati kepada orang lain. Selain itu, beritahu korban bahaya pembullyan.

            Korban bullying mengalami akibat yang sangat mengerikan. Dampak bullying dapat mencakup depresi dan gangguan kecemasan, perasaan sedih dan kesepian, perubahan pada pola tidur dan makan, penurunan ketertarikan terhadap aktivitas yang sebelumnya disenangi, masalah kesehatan, dan penurunan prestasi akademik. Bisa berdampak pada kriminalitas bagi pelaku.   mari kita hentikan segala bentuk perundungan di lingkungan sekolah.


 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

PTK PRASIKLUS

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE MAKE A MATCH MATERI INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM KERAGAMAN PADA SISWA K...