PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Pendalaman Modul)
Nama Mahasiswa : ABDUL HENDI,S.Pd.I
Kelas : A K1 20241
LPTK : UIN Raden Fattah Palembang
Dosen Pengampuh : Dr. Ali Imron,M.Ag
Mata Kuliah : Al-quran Hadis
Kegiatan Belajar : Kreteria Keshaihan Hadis (KB 3)
No | Refleksi | Respon/Jawaban |
1. | Konsep Berberapa Istilah dan definisi KB | A. Kreteria keshaihan Hadis Defenisi sebuah hadis di nilai sahih jika memenuhi lima kreteria yaitu : a. sanadnya bersambung (ittishal al sanad) b. Moralitas para parawinya baik (adalah al-ruwwat) c. intelektulaitas para parawinya mumpuni (dhabt al-ruwat) d. tidak janggal (adam al-syudzudz) e. tidak cacat (adam al-illah) B .Jenis-jenis Hadis Sahih 1. Hadis sahih a. Pengertian hadis sahih adalah hadis yang memenuhi lima kreteria atau syarat kesahihan hadis yang memiliki ketersambungan sanad, parawi dan adil. perawi yang sempurna kedabitannya tidak ada syaz dan tidak terdapat 'illat' penjelasan masing-masing kereteria ini telah di lakuakan. sebelumnya. b. Pembagian Hadis Sahih Perlu diketahui bahwa hadis yang dikatakan sahih terbagi menjadi 2 yaitu : 1. hadis sahih li dzatihi dan hadis sahih li ghayirih. Pembagian hadis ini terjadi berdasarkan sebab sahihnya hadis. jika hadis memenuhi 5 syarat sebagaimana tersebut di atas. hadis sahih li dzatihi yang berarti hadis tersebut berdiri sendiri. adapun jika sebuah hadis memenuhi 5 syarat tersebut hanya saja tidak sempurna dalam hal kedabitannya disebut hadis hasan dan memiliki riwayat lain ddari sanad yang berbeda. baik dengan kualitas sama atau lebih baik maka disebut hadis sahih li ghayrih dengan kata lain hadis sahih li ghayrihi adalah hadis yang menjadi sahih bukan karena sendirinya melainkan dukungan dari jalur lain. c. contoh hadis sahih Untuk Memudahkan pemahaman kita tentang hadis sahih perhatikan contoh berikut, sebuah hadis yang di riwayatkan al-bukhari dalam Al-Jami' al-sahih al-bukhari nomor 723. Artinya '"Diriwayatkan dari Abdullah ibn yusuf dari Malik dari ibn syihab dari muhammad ibn jubayr ibn muth'im dari ayahnya bahwa ia mendengar rosulullah SAW. Membaca surat al-thur pada saat salat magrib" demikianlah jika hadis tersebut disebut sahih dikarenakan seluruh periwayatnya mendengar dan menerima langsung dari gurunya dan tidak terindikasi sebagai mudallis atau perekayasa hadis. kemudian dari aspek keadilan dan kedabitan, setiap perwihnya termasuk perawi yang adil dan dabit sebagaimana penilaian para ulama kritikus hadis. d. kitab hadis sahih 2. Hadis Hasan Al-hasan secara bahasa al-jamal yang berarti sesuatu yang baik atau indah, sedangkan menurut istilah, Al-Nawawi ahli hadis didapati berberapa definisi tentang hadis hasan dan dapat disimpulkan bahwa hadis hasan adalah hadis yang mendekati sahih karena terpenuhnya seluruh kreteria kesahihan, Namun sebab kedaitanya tidak sebaik yang seharusnya. maka kualitasnya tidak sahih melainkan hasan. 3. Hadis Daif secara bahasa daif berarti lemah karena merupakan antonim dari al-qawyy(KUat). Sedangkan menurut istlah al-nawawi menyebut bahwa : hadis daif adalah hadis yang di dalamnya tidak terdapat syarat-syarat hadis sahih maupun hadis hasan. |
C. Hadis Tentang kewajiban mencari Ilmu : Analisis kesahihan hadis menganalisis kesahihan hadis dilakukan terhadap dua aspek yaitu aspek sanad dan aaspk matan. sanad yang sahih harus memenuhi 5 kreteria yang telah di jelaskan sebelumnya yakni ketersambungan sanad, keadilan parawinya kedabitan parawi, tidak ada kejanggalan dan tidak ada cacat. sementara untuk menguji matan salah ad-din ibn ahmad al-adlabi dalam manhaj naqd al matan "ulama al-hadis al-nabawi menjelaskan empat aspek yang perlu di perhatikan. pertama makna hadis tidak bertentangan petunjuk al-quran, kedua makna hadis tidak bertentangan dengan hadis sahih lainnay dan sirah Nabi ketiga makna hadis tidak bertentangan dengan akal sehat, indra dan fakta sejarah dan keempat susunan pernyataan menunjukan ciri-ciri sabda kenabian (Al-Adlabi 1983.230) selanjutnya sebagai praktik analisis mari kita telaa hadis tentang kewajiban mencari ilmu. diantara hadis yang paling populer tentang mencari ilmu adalah riwayat Ibnu Majah sendiri sebagai berikut : " Rasulullah Bersabda : "Mencari ilmu itu wajib atas setiap orang muslim (HR. Ibnu Majah, 220) Rihla ilmiah pun dilakuan karena kebanyakan pelajar tidak puas dengan pengetahuan yang di peroleh dari belajar kepada sedikit guru karena itu mereka tidak segan-segan melakukan perjalanan jauh untuk belajar pada guru dikota-kota mereka tuju. dengan aktivitas rihla ilmiah ini rosullullah Pernah Bersabda " Carilah Ilmu walau sampai negeri cina" hadis ini mengisyaratkan bahwa mencari ilmu itu harus dilakukan walapun cara mmperolehnya harus dilakukan perjalanan jauh. sebab siapa yang tidak tabah dalam kesulian belajar dia akan menjalani sisa hidupnya dengan kebodohan dan siapa yang bersabar terhadap mencari ilmu maka dia akan mendapatkan kemuliaan didunia dan akhirat. | ||
2. | Dafar Materi yang sulit di pahami | Adapun materi yang sulit di pahami adalah pada materi hadis dhaif karena apakah hadis daif bisa di jadikan sebagai sumber hukum sedangkan hadis dhaif perawinya pun beranggapan lain. |
3 | Daftar Materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran | materi yang menjadi miskonsepsi pada pembelajaran kali ini yaitu adalah pemahaman tentang hadis, dalam masyarakat awam. tanpa mempelajari kreteria hadis yang dapat di jadikan panduan dalam hukum islam serta banyaknya golongan yang menganggap bahwa hadis tidak menjamin kehidupan selamat dunia akhirat. sehingga pernyataan atau kegiatan atau semacam inilah yang membuat miskonsepsi hadis dhoif di jadikan sebagai bahan rujukan ataupun tidak berpedoman sama seklai dengan hadis. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar